Solusi Pencemaran Air & Global Warming Qoriyah Thoyyibah

Pencemaran Air  – Hikmah silaturahmi selain memperpanjang umur, memperbanyak rejeki, ternyata juga menambah ilmu solusi Pencemaran Air. Seperti dalam waktu dekat ini saya mampir ke Pak Bahrudin, Pendiri komunitas belajar Qoriyah Thoyyibah Kalibening Salatiga, berbincang-bincang mendiskusikan banyak hal. Salah satunya membicarakan aplikasi ide yang menjadi solusi pencemaran air dan global warming.

Pencemaran Air berak sembarangan di sungai gambar
berak sembarangan di sungai


Pencemaran air itu sendiri disebabkan oleh banyak hal, misalnya: air detergen berasal dari mencuci baju, mencuci piring, dan buangan dari WC yang dialirkan ke sarana pengairan seperti sungai, kolam, danau, maupun laut. Apa harus detergen? ya ndak. Bisa juga pencemaran air berasal dari limbah buangan pabrik atau obat-obatan kimia berbahaya yang dibuang ke air oleh para pencari ikan di masa sekarang. Dampaknya jelas sangat merusak biota air atau apapun yang ada di dalamnya.

Pencemaran air oleh tinja manusia

Ndak usah panjang-panjang, kita membahas tinja saja. Kotoran manusia, kotoran kita. Bayangkan berapa banyak kotoran manusia pada setiap harinya di buang ke air, entah itu air yang berada di sungai, danau, air tanah, maupun air di laut. Di bumi ini lebih dari 6 Millyar manusia yang setiap waktu buang air besar, wah sehari sudah berapa juta ton Pencemaran Air dari tinja yang dihasilkan? Jawabnya, “sangat banyak”. Ironisnya, kebanyakan tinja itu hanya mempolusi/mencemari lingkungan sekitarnya dan belum bisa di olah.

Padahal berdasarkan penjelasan Nagamani dan Ramasamy, 1999, tinja manusia dapat menghasilkan 28 L/kg biogas. Dengan 1 m3 biogas kita dapat menyalakan lampu 60-100 Watt selama 6 jam, 3 kali memasak untuk 5-6 orang, serta setara dengan listrik sebesar 1,25 kWh (Gladstone, 2006). Sangat Luar biasa bukan, la bagaimana ceritanya potensi yang besar ini dibiarkan ‘sekedar’ mencemari lingkungan saja?

Gas Septik Tank untuk memasak di dapur

Nah, saat saya main ke rumah Pak Bahrudin, beliau menunjukan upaya luar biasa mengatasi Pencemaran Air dari tinja manusia. Beliau menyusun semacam rangkaian fermentasi tertentu. Jadi, septik tank milik rumahnya disusun sedemikian rupa sehingga bisa mengalirkan gas yang kemudian bisa digunakan keluarganya memasak.

Hasil samping dari pembuatan instalasi memasak dengan gas tinja memang masih ada. Masih ada tinjanya, namun sudah menjadi tinja yang telah terfermentasi. Kondisi yang demikian sudah aman dikonsumsi oleh tumbuhan sebagai pupuk organik. So, sebaiknya malah langsung saja dialirkan ke sawah-sawah kita.

Awalnya Pencemaran Air, malah jadi sumber energi baru

Luar biasa. Saya pikir yang semcam ini perlu didukung menjadi problem solving Pencemaran Air sekaligus ide yang tokcer mengepulkan dapur masyarakat kalibening salatiga dengan biogas ‘elpiji tinja’ yang murah meriah. Karena, dengar-dengar uap tinja yang keluar dari corong asap septik tank kita saja bisa menambah masalah global warming sebab membuat rusaknya ozon. Berdasarkan penelitian sih, asal mengapa uap tinja bisa merusak ozon, sebab uap tinja itu mengandung banyak unsur carbon. Nah Gas carbon yang keluar itu sama kuat merusak ozonnya dibandingkan gas freon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.