Masukan buat Sisi Negatif Materi Seminar UTHB

Menimbang UTHB – Memang, Hanya Allah Yang Mahasempurna dalam ilmu serta penciptaan. Apapun yang kemudian dikreasikan oleh ciptaanNya, pasti memiliki sisi positif  dan negatif. Tidak terkecuali acara UTHB (umat terbaik hidup berkah) yang dipelopori oleh Ust. Samsul Arifin.

 

Hanya Allah Yang Mahasempurna dalam ilmu serta penciptaan

Pada kesempatan kali ini, saya selaku salah satu peserta pelatihan atau seminar uthb semarang, bermaksud curhat. Ya akan halnya beberapa point yang aku pikir kurang pas selama penyelenggaraan seminar UTHB. Mari kita diskusikan.

Positif negatif UTHB tetap ada

Sisi positif UTHB, beberapa waktu yang lalu sudah saya tulis di sini dan di sini, nah setelah itu aku juga mencatat sisi negatifnya, menurutku antara lain:

  1. UTHB Terlalu berani (pasnya lancang) secara bebas menggunakan LABEL AHLI SORGA dan AHLI NERAKA.
  2. Katanya umat yang berkah kog isinya musik nge-beat dan pake acara jingkrak-jingkrak dalam seminat UTHB.
  3. Simulasi ‘suasana’ SORGA dan NERAKA ala UTHB yang berlebihan
  4. Terlalu mengsubordinatkan audience UTHB (macem audience bodoh aja dan jurus pembicara pasti tepat dan selalunya lebih pas).

Deskripsi sisi negatif dan masukan seminar UTHB

UTHB “Terlalu berani (pasnya lancang) secara bebas menggunakan LABEL AHLI SORGA dan AHLI NERAKA”. Padahal, para ulama sangat berhati-hati menggunakan label yang sangat berkaitan dengan bahasa akhirat, bahasa akidah, bahasa alam ghoib yang jelas-jelas hanya berasal dari perintah Allah dan RasulNya saja haqqul yakin bisa tahu.

Namun dalam pelaksanaan UTHB, Pemateri ataupun kadang pendamping Pemateri, sampai MCnya kadang secara “liar” menggunakan label-label, ini surga, ini neraka, ini ahli sorga, ini ahli neraka. Mbatinku, “enakmen ngecap sono, ngecap sini”. Padahal ada hadist yang jelas-jelas mengatakan bahkan orang-orang yang sudah mengamalkan banyak amalan-amalan ahli neraka dan dia sudah sangat hampir bisa dipastikan masuk neraka, namun Allah memutuskan dirinya masuk surga,maka dianya menjadi ahli sorga. Begitu juga sebaliknya.

Saranku: UTHB, Ganti lah, pakai bahasa-bahasa lain kalau mau pakai pemisalan atau pengibaratan atau pengistilahan, jangan yang sangat-sangat sensitif berkaitan dengan bahasan akidah islam.

Sisi negatif ke dua dalam UTHB, Umat berkah kog musikan jingkrak-jingkrak begitu

“Katanya umat yang berkah kog isinya musik nge-beat dan pake acara jingkrak-jingkrak”. Secara esensial hakikat belajar UTHBnya saya paham, saya dari psikologi, saya mengerti mengapa menggunakan teknik ini. Namun, labelnya sudah label islami, bawa-bawa nama berkah lagi. La, apa ada keberkahan dalam sebuah majelis UTHB yang isinya pake musik jingkrak-jingkrak begitu? Sekalipun sya’irnya-sya’ir nasheedmya berisi lirik-lirik islami.

Ragu saya, pake model musik jingkrak-jingkrak gitu, pesertanya diajak jingkrak-jingkrak, mulut para peserta maupun fasilitator UTHBnya masih bisa tetap basah melafalkan dzikrullah? Masih ada rasa tenggang rasa dengan derita kaum muslimin di Libya yang tengah berlumur darah di jajah Amerika, Nato, PBB dan sekutunya yang la’natullah’alaih?

Saranku: Katanya training kelas dunia, pembicaranya UTHB kelas dunia, opo yo gak iso merumuskan konsep para pesertanya bisa tetap fokus, semangat, tanpa pakai perkara-perkara syubhat (bahkan banyak ulama menjelaskan keharaman musik) semacam itu? Aku yakin ada caranya.

Simulasi surga dan neraka dalam UTHB

Simulasi ‘suasana’ SORGA dan NERAKA UTHB yang berlebihan (baca: LEBAY). Lagi-lagi disini Aqidah Ustadz Samsul Arifin pantas dipertanyakan. Salah satu sesi UTHB dibuat semacam simulasi kematian, alam kubur, bahkan sampai sorga dan neraka. Pemateri UTHB menampilkan ‘simulasi’ hal-hal yang benar-benar berkaitan erat dengan bahasan aqidah itu dengan seni pidatonya, tata cahaya, efek sound musik, tampilan audio visual yang telah didesign sedemikian rupa.

purpose of life visi misi UTHB hidup manusia musafir gambar
Antara Sisi Positif dan Negatif

Memang sih, dalam sesi UTHB menampilkan ‘icip-icip’ masalah dunia ghoib ini, para peserta banyak yang larut dalam tangis sebab menyadari dosa-dosanya. Saya juga sempat ikut terharu saat surprise dapet kado kain mori (tiap peserta dapet). Namun, sungguh kesan, cara-cara penyampaian, konten isi, dan bahkan dari design acara UTHBnya sangat tidak bersesuaian dengan keterangan Nabi shalallahu alaihi wa salam dalam hadist Qudsi,

Allah berfirman dalam hadist Qudsi, ‘Untuk hamba-hambaKu yang shaleh, Aku sediakan kesenangan-kesenangan yang tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah sedikitpun TERLINTAS DALAM HATI MANUSIA” (HR. Syaikhani, Ahmad, Turmudzi, Ibnu Majah bersumber dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

La UTHB sangat PDnya mengsimulasikan sebuah ganjaran surga dengan mengajak pesertanya melakukan teknik relaksasi. Atau mengajak ‘tamasya’ neraka bermodalkan design acara training full audio visual. Allahu Akbar, sekalipun dengan bahasa, “ya ini perumpamaan atau yang semacamnya” tetap kelancangan semacam ini tidak bisa dibenarkan dalam tinjauan Aqidah islam. Rasulullah tak pernah ajarkan merenungi surga dan neraka dengan cara-cara begitu, para sahabat juga, sampai para tabiut tabiin yang dalam petunjuk Allah mendakwahkannya kepada Umat.

Saranku: Gak usah lebai begitu deh UTHB, sampai tahap muhasabah dosa bagi personal saja insyallah sudah cukup. Lalu bisa dilanjut membuat komitmen bertaubat.

UTHB seakan paling ngerti dan benar sendiri

Terlalu mengsubordinatkan audience / peserta UTHB. Maksudnya, kurang rendah hati. Ya macem audience ‘bodoh aja’ dan jurus pembicara pasti tepat dan selalunya lebih pas diterapkan pada masing-masing orang. Memangnya sudah didasarkan pada data penelitian yang benar-benar faktual. Wong kadang yang sudah didukung riset ilmiah maupun riset empiris saja tidak selalunya tepat, ini yang dasarnya belum begitu jelas kog seakan haqqul yakin kebenarannya.

Saranku: UTHB Akan lebih bijak manakala menggunakan bahasa-bahasa yang lebih santun, mengerti adat ketimuran, bahwa anda sharing pengalaman anda dalam mengatasi begini dan begitu, eh berhasil. Maka saya simpulkan, barangkali anda mengalami hal yang sama kiranya bisa berlaku dan sukses juga. Atau semacamnya, bagi beliau dan tim yang sudah berbicara 10.000 jam saya percaya bisa tahu cara yang lebih tepat.

Ya itu sih beberapa sisi negatif  UTHB yang aku ingat dan sempat aku cermati saat aku mengikuti training UTHB gratis bersama ustadz Samsul Arifin di Semarang. Saya berharap sebuah cita-cita yang diniatkan baik bisa juga diselaraskan dengan takaran nilai ‘norma baik’ dalam tinjauan syari’ah. Jangan sampai nunggu dewan syariah memfatwakan sesat macem kasusnya ESQ Ari Ginanjar, baru mulai ada perbaikan. Adapun saran dari saya, ya itu masukan dari saya selaku customer, semoga bisa jadi masukan konstruktif ke depannya. Wallahu’alam and see you on Anjrah In My Mind selanjutnya.

Baca juga: menentukan purpose of life dalam hidup

Comments 37

  • Saya jarang ngikuti ceramahnya mas, aku lebih suka ustadz Danu atawa AA Gym.

    • he he he,, nek Aa Gym berkaitan masalah kerendahan hati, tawadhu, dan bisnisnya aku sepakat Om..

      Nek Ustadz Danu, he he,, dia dah banyak bikin kasus om Wandi,, saya dah nemuin beberapa ‘korban-korbannya’… bahasa marketing aja dia di TV,, he he,,

      After All, All be back to you,, he he

  • Bagaimana bisa Anda mengatakan demikian menohoknya, padahal Anda belum pernah mengikuti UTHB dari awal hingga Akhir? Hanya ada 5 kemungkinan, 1) Anda memang belum pernah ikut UTHB 2) Anda ikut tapi hanya awal saja, tengah2 saja atau akhir saja tanpa mengikuti semuanya hingga selesai 3) Anda memang berpikiran sempit tak mau membuka pintu dialog 4) Anda adalah orang yang memusuhi Islam dan kebangkitan kaum Muslimin 5) Anda adalah orang yang sombong, dan menutup telinga untuk sebuah nasihat, untuk meninggalkan zona nyaman Anda (Klo sombong ntar kayak Iblis yg gak mo sujud sama Adam, dan ingat bukan karena sujudnya, tapi karena itu adalah perintah Allah, saya yakin Anda tahu tempat akhir para Iblis serta keturunannya dan kawannya baik dari golongan jin dan manusia)
    Berdagang adalah pilihan, terserah kita mau beli atau tidak, beli y syukur, nggak beli ya nggak usah nyemooh. Berdagang adalah pilihan, bahkan 9 dari 10 pintu rezeki yang direkomendasikan Rasulullah Muhammad SAW.
    So, Dont be NATO (No Action Talk Only) and SOTOY.
    Berpikirlah jernih.
    Jika Anda memang pencinta kebenaran, carilah kebenaran itu oleh Anda sendiri, jangan kata si Ini atau si Itu. Buktikan Sendiri.

  • ## orang BODOH YANG merekomendasikan CARI KEBENARAN DENGAN JALAN SENDIRI!

    ##apa alasannya?
    Kalo masing2 mendeclare “kebenaran” dengan sendiri-sendiri,, yang terjadi adalah kebenaran relatif. Kenapa? karena masing2 mengaku menemukan kebenaran.

    ##Anda mengatakan jangan mencemooh,, isi comment anda isinya cemoohan.. apa-apaan ini, nelen ludah sendiri,,,

    Dan,,
    dari aku ikut UTHB lengkap di semarang. cek aja di daftar alumni UTHB semarang,, angkatan 66.. ada nama saya di sana.

    ##bawa bawa rasululluh dalam ‘hadist’ 9 dari 10 itu perilaku lancang. Bisa buktikan, itu hadis dari rasulullah?? kliatan cethek ilmu kajian hadismu,,,

    ##Saya bisa berkata begini, karena saya tahu yang lebih berdasar, dan lebih kuat,, mosok, umat berkah gaweane jingkrak2 di iringi musik ngebit gitu,, kayak para ulama ngajari jingkrak2 juga,, ha ha,,

    gitu2 profilnya ngaku AHLI SORGA,, ha ha,, :hammer

  • Asslmu’alaikum wr.wb

    trima ksih ats komennya tentng UTHB….

    sudh terpikirkah dan terlakukankan yang anda komentari dari UTHB…
    sudh kah anda melakukkannya dengn cara yang lbih baik?

    tong kosong masih tetp nyaring bunyinya…. sesuatu yang dibicarakan harslah sesuai dengan yang dilakukkn..
    sudhkah anda berbuat yang terbaik untuk umat islam di dunia ini?

    sya rasa BELUM……..

    sya rasa anda msih hnya memikirkan DIRI ANDA SENDIRI….

    kalau hnya sekadar berkomentar anak kecil / ANAK SD pun bisa….
    tapi yang kita perlukan bukan hanya KOMENTAR BUT SOLUTIONS………..

    JANGAN HANYA DAN BISA MENGOMENTARI DAN MENANYAKAN KESUSAHAN KAUM MUSLIMIN DI DUNIA INI SAJA. YANG DIBUTUHKAN ADALAH APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMBANTU KESUSAHAN MEREKA…..

    TERIMA KASIH…..

    .EXE

    • Walaikumslm…wr wb..
      saya, anda, saya pikir sesama muslim. Saya tanya kepada saudara, “Apakah harus diri kita sempurna sesempurna sempurna mengamalkan sesuatu baru boleh mendakwahkannya?”. Jika ya, bagaimana bisa terjadi proses dakwah?

      Bagaimana kalau posisi kita masih dalam kadar sebagai tholabul’ ilm. Yang baru tahapnya mendengar dari beberapa majelis ilm?

      di satu sisi, kita punya akal yang bisa menganalisis mana yang lebh benar, shahih, berdalil kuat dari satu sisi ke sisi yang lain. Kita bisa bandingkan, mana yang lebih sesuai dalam dien ini, mana yang tidak. Ya, buktinya sudah jelas, memahami dan memfanatik buta terhadap ajaran2 islam dalam ‘design baru’ seperti UTHB dan ESQ itu sebenarnya rawan. Buktinya jelas, ESQ sendiri telah difatwa sesat oleh para ulama.

      dan justru kalau anda bisa secara kuat mencermati, saya menulis ini semua justru demi memberikan tawaran berpikir lain kepada siapapun yang ikut UTHB. Bahwa tidak selamanya yang didalamnya itu benar dalam konten maupun penyampaian cara dakwahnya.

      Ya patut dipahami, latar belakang keagamaan ust Samsul juga bukan dari seseorang yang memang concern memahami agama terlebih dahulu. Misal, beliau alumnni Universitas islam madinah [bisa univ lain yang benar2 kredibel], insyallah UTHB nggak akan sembrono begitu.

      terkait anda katakan saya disetarakan sebagai anak kecil, itu silakan. disini juga anda cuman bisanya berkomentar-komentar aja,, nggak bisa kasih sesuatu yang lebih baik. Coba, kalau sampeyan emang punya ilmu yang lebih, ajukan pandangan dengan metode ilmiah terhadap poitn2 negatif yang saya utarakan diatas,, misal, ni ustad Samsul boleh pakai jurus ini dalam UTHB sebab dalil qur’annya gini, hadisnya gini, dan berdasarkan tafsiran ulama tafsir hadis serta al qur’an mendukung upaya uts samsul lakukan itu semua. Nek anda memilih langkah ini, tidak saja anda memberikan pencerahan bagi saya, bis ajadi memang menjadi informasi yang lebih baik bagi umat.

      toh, jika memang kuat dalilnya, saya bersedia mengklarifikasi tulisan saya ini, dan melakukan ya katakanlah islah dengan metode2 ‘negatif’ beliau sebagaimana saya terangkan di atas.

      Sebab, UPAYA MEMPERBAIKI UMAT dengan cara YANG MEMANG TIDAK BENAR2 Solutif (cara tersolutif adalah cara2 yang memang benar-benar ditempuh oleh Rasul dan dilanjutkan para sahabat beliau) JUSTRU EFEK MERUSAKKNYA LEBIH BANYAK daripada yang diperbaiki.

      Terima kasih sudah share disini,,

  • ##Saya bisa berkata begini, karena saya tahu yang lebih berdasar, dan lebih kuat,, mosok, umat berkah gaweane jingkrak2 di iringi musik ngebit gitu,, kayak para ulama ngajari jingkrak2 juga,, ha ha,,

    seingat saya, ulama dulu g pake microfone, g ada internet, g ada website, LCD, ato laptop. berarti karena g dicontohkan, berarti bid’ah atau haram??????
    hei bung ini hanya masalah cara. anda ini ngajinya baru y? jangan2 anda mengatas namakan ulama g ngajarin. anda sendiri menggunakan media yang ulama g pake.

    • anda ternyata belum paham dan masih ndak bisa meletakkan mana sesuatu itu konteksnya adalah bid’ah secara bahasa dan mana bid’ah secara fiqh syariah,, daripada ngeyel disini, belajar dulu sana, baru kita lanjutkan diskusi mengenai semua itu. Pelajari juga tafsir2 mengenai ayat kesempurnaan islam pada al Ma’idah ayat 3 serta tafsir ayat qur’an yang bunyinya, “Lau Kanna Khoiron Latsabaquna ilaih [kalau sekiranya baik, niscaya para sahabat telah lebih dahulu melakukan/ mempraktekkannya]”. Terima kasih..

  • Saudaraku ,
    Aku anggap dua pihak ini “macan” karena “ilmunya”
    Jika sesama macan berkelahi , kasihan “pelanduk” mati ditengah-tengah.
    Maaf aku seorang awam sehingga tak bisa menilai pihak mana yang benar…. tapi bagaimana kalau yang sama-sama kita lihat “output” dari hasil UTHB ?
    Jika banyak merubah kearah positif , berarti ada “nilai” didalamnya….
    Sementara untuk kedepan lebih baik , sebaiknya jangan picingkan mata jika dapati kritik pedas untuk UTHB , tapi tolong yang mengkritik beri juga solusi , insyaallah jika ketulusan yang mendasari kritikan , Allah akan tuntun kepada kebaikan.

    Karena jujur aku sedih…..sementara diseberang sana ada yang sedang bersorak menang….siapa lagi kalau bukan musuh Islam.
    Wallahu’alam , salam.

    • walaikumsalam,,
      bu frieda yang baik,,, matur nuwun,,

      Islam tidak selalunya menghendaki hasil,
      islam juga sangat memperhatikan cara-cara pencapaian hasilnya..

      sebab, bisa jadi, hasil yang sekarang kesannya baik,
      padahal aslinya di masa yang akan datang justru menghasilkan hal-hal buruk yang tidak muncul diwaktu sekarang ini.

      saya juga tidak menafik-kan adanya manfaat di dalamnya.
      nuansa dakwahnya, dan lainnya

      akhirul kalam, walana a’maluna, walakum a’malukum,,

  • no komen deh… intinya tulisan ini penuh dengan ego dan “DI BAWAH GARIS”

    • dibawah garis?

      dibawah garis versi UTHB aja kog repot,,
      macem UTHB sebagai pembuat garis bener-bener saat masuk surga atau neraka yang sesungguhnya saja,,

  • Mas, yg paling bahaya adalah hukum yg d pakai d indonesia. Kalau mas berani coba kritik dan perjuangan agar menjadi hukum Allah dan RasulNya. Sebaiknya hindari perdebatan, biar Allah yg menilai semuanya.

  • Hmmm, Saya alumni UTHB angkatan 69 di Bandung. Saya tidak punya basic ikut organisasi dakwah, dll. hanyalah seorang enterpreneur bidang jasa internet, kuliner, dan merchandising yang juga masih mahasiswa.
    Ikut acara ini pun karena diajak a.k.a dipaksa oleh seseorang yang memang sangat peduli dengan saya

    Dan setelah selesai acara tersebut (3 hari full sy mengikutinya), spirit saya tentang bisnis dan kuliah langsung UP, dan pengetahuan saya tentang agama islam menjadi lebih bertambah

    soal 4 sisi negatif yang anda kemukakan di sini,
    menurut saya, label ahli sorga dan ahli neraka itu adalah sebuah istilah. seperti baik dan buruk. memang saya pernah dengar kisah (jauh sebelum sy baca artikel ini) tentang orang yang mengamalkan amal maksiat terus menerus tapi bisa masuk surga karena memang ALLAH MENGHENDAKI. pertanyaan saya, bagaimana mungkin kita bisa mengetahui kehendak Allah itu sekarang2 ini? yang sudah tahu mohon angkat tangan kanan anda 😀

    Satu-satunya cara adalah kita mengikuti keterangan-keterangan di Alquran dan AlHadits. Di sana (yang saya ketahui) banyak disebutkan baik itu firman ALLAH maupun sabda ROSUL tentang hal ini adalah golongan neraka, yang ini adalah golongan surga (dengan bahasa Alquran dan Alhadits tentunya). jadi saya rasa UTHB mengambil apa yang sudah ada di quran dan hadits, kemudian dikembangkan…

    yang kedua soal musik. saya juga pernah dengar sebelumnya bahwa ada fatwa soal musik itu. tapi karena saya kurang mengerti dalil2 dlsb, saya tidak ingin komentar dari sisi itu.

    In Fact hal itu membuat spirit UP dari pagi sampai sore (nyaris 12 jam). Bagi saya tidak ada rasa bosan mengikuti UTHB, bahkan setelah sesi break sore sekalipun. Perlu diketahui bahwa yang mengikuti UTHB itu berasal dari berbagai kalangan. Pengusaha2, Eksekutif2 perusahaan, karyawan2, ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga anak SMP (di uthb ’69 ada anak SMP yang juga jadi PEMERAN UTAMA tp sy lp kls brp). Dengan teknik seperti itu, membangkitkan semangat untuk memulai sesi selanjutnya, dan juga menyehatkan kan? (seperti senam pagi). Kemudian juga tetep ada sesi dimana kita mengingat nasib ummat2 islam di dunia yang banyak yang masih tertinggal dan lainnya. jadi menurut saya ga ada itu niat dari UTHB untuk melupakan (sesuai tulisan anda) “derita kaum muslimin…”.
    Musik dan senam tersebut adalah sebuah cara untuk menaikan spirit menghadapi materi selanjutnya. karena peserta uthb yang beragam. bayangkan kalo sesi masuk sudah membosankan. ga kebayang deh ampe sore di sana.

    Soal simulasi sorga neraka yang berlebihan
    hmmm, saya sebenarnya tidak ingin berkomentar soal ini karena ilmu saya rendah. tapi setau saya UTHB hanya mengikuti keterangan2 yang memang sudah diberikan oleh ALLAH dan ROSUL. soal malaikat akan datang di alam kubur dan menanyakan ini-itu, soal makan-minum di neraka, siksaan di neraka, dan lainnya. itu semua disebutkan dalil-dalilnya lo di sana….
    begitu juga dengan suasana surga. juga ada dalil-dalil dan disebutkan di sana.

    dan soal terahir tentang menyubordinatkan peserta (PEMERAN UTAMA)
    menurut saya, orang2 yang memang ikut pelatihan UTHB (dan semacamnya) memang orang2 yang merasa kurang ilmu. karena merasa kurang ilmu itulah mereka mengikuti pelatihan. Saya pribadi sama sekali tidak merasa disubordinatkan oleh pa Samsul Arifin atau trainer2 UTHB lainnya. ketika saya (dan PEMERAN UTAMA lainnya) diminta garuk2 kepala dan berucap “Aku tau siapa orangnya”, dan kata-kata lainnya, itu justru membuat kita sadar bahwa selama ini kita salah dalam berperilaku. entahlah orang lain berpikiran sama atau tidak dengan saya, yang jelas saya tidak merasa diper-bodoh-i oleh UTHB
    lagian kan udah dikatakan bahwa ketika ikut UTHB, kita harus membuka pikiran kita (diibaratkan dengan gelas). kalo anda merasa disubordinatkan, mungkin karena ilmu anda sudah sangat tinggi dan tidak perlu untuk ditambah lagi….

    sekian komentar saya yang rendah ilmu ini. kalau ingin berbalas komentar, saya membuka kesempatan itu kepada siapapun yang membaca tulisan ini. Terimakasih…

    (Perlu diketahui saya SAMA SEKALI TIDAK ADA HUBUNGAN dengan panitia UTHB, fasilitatornya, dan sponsor2-nya. tulisan saya ini adalah murni 100% pemikiran saya sendiri)

    • terima kasih atas masukan dan pendapatnya,,,
      Sebagai sesama pemeran utama,, saya menghargai persepsi anda,,,
      dan segala testimoni anda di sini,,,

      sudah tahapnya meminta pendapat para ulama agar bisa saling memadukan atau menyampaikan yang lebih hak perihal semua itu.

  • itulah kelemahan kita dari dulu sebagai seorang muslim. kita hanya bisa komentar dan mencela orang2 dan kontribusi besar mereka yg komitmen untuk memajukan ummat islam yg sdh lama terpuruk. tolong kita sebagai saudara sesama muslim harus mensupport apa yg telah diperbuat saudara kita untuk ummat ini. DAN… APA YANG TELAH KITA PERBUAT DAN KONTRIBUSI BESAR APA YANG TELAH KITA LAKUKAN UNTUK UMMAT ISLAM….?????? APAKAH KITA TIDAK INGIN KALAU KITA MATI MEMBAWA PAHALA JARIYAH DARI KONTRIBUSI BESAR KITA DI JALAN ALLAH UNTUK MEMAJUKAN UMMAT ISLAM YANG BISA MENGHANTARKAN KITA PADA ULTIMATE GOAL DI AKHIRAT MENJADI AHLI SORGA? GO ACTION SAUDARAKU!!!!

  • Saya alumni uthb 68 mau ikut nimbrung, boleh ya?! Bicara masalah kekurangan UTHB, benar, itu memang ada, tapi lebih ke personalnya saja menurut saya. Dan itu jadi tertutupi (artinya, tidak saya ambil) setelah mendapatkan materi2 yang luar biasa. Bukan, ini bukan promosi. Karena saya diberi ilmu, tentu saya berterima kasih. Kritik pelaksanaannya tidak saya publikasikan seperti yang saudara saya lakukan di sini, tapi langsung ke pihak yang bersangkutan. Mengapa? ya, lebih fair aja, kalo mengkritik secara sepihak, belum tentu kesan yg kita tangkap itu sesuai dgn kondisi yg sebenarnya, bisa saja karena keterbatasan nalar kita saat itu, atau sebab2 lain.

    Saya tertarik komentar karena nggak sengaja membaca ‘perang komen’ di atas. maaf, bahasanya kurang manis saudaraku… (wah, jangan-jangan saya juga termasuk ini, hehe.. maaf ya kalau terkesan kurang santun). Saya hanya mengingatkan saudara2, kalau ada hal2 yg tidak berkenan di hati, sampaikanlah dgn ucapan yg baik. Jgn sampai kebencian memenuhi benak kita sehingga terlontar kata kata yg tidak sesuai fakta, fitnah itu kan? (bkn menuduh, cma jangan sampai..)

    Semoga Allah selalu memberi petunjuk, serta menyatukan kita, umat muslim seluruh dunia. sudah ya, jgn berantem lg.. ^_^

  • ya gak usah pd ngeyel gitu to, yang taat aturan Alloh coba deh tadaburi lagi ayat-ayat Alloh TQS. 3 Ali ‘Imran. 103. Kita sebagai umat islam harus bersatu dan merekonstruksi umat menuju peradaban untuk orang-orang yang beradab.

    ayo…hti, salaf, nu, hidayatulloh semua ormas islam n umat semuanya bangkit yuuuk, jangan pada ribut saja, kapan kita jadi umat terbaik kalau kita sendiri masih ada rasa benci dan memaki. ayooo zuhud berjamaah. jangan pada sok suci guys…kita harus bersatu yang menghujat jadi sahabat nyoook. alangkah indahnya jika kita mencintai karena Alloh dan membenci pun karena Alloh. Ingat-ingat jangan saling membenci donk sesama muslim.

    • terkait persatuan, Setuju sama nurul,,

      hanya saja, kalau rasulullah dulu bersatu dalam kesatuan aqidah dan cara ibadah yang benar secara bersama. Bukan kayak hari ini.

  • bener rak bener seng penting mangan…. ndang kerjo….

  • segalala sesuatu memang harus brlandaskan hukum syara’, jika syara’ tidak melarang maka tidak sepatutnya kita mencela perbuatan apapun hanya karena perasaan kita yang tidak sesuai dengan hal tersebut, namun jika perkara itu masi ihktilaf, lebih baik kita diam saja karena mungkin orang lain tersebut memahami nash dengan cara yang berbeda yang juga dianjurkan syara’ , hingga hasil ijtihaj juga berbeda.

    para sahabat rasullah merasakan seakan akan syurga itu didepannya jika rasullallah berbicara tetang syurga, dan mereka merasakan seakan-akan neraka juga didepannya jika rasullah berbicara tentang neraka.
    namun apa yang terjadi dengan generasi sekarang ketika diceritakan tentang kedua hal tadi, seakan-akan hatinya buta…..
    saya memahami itulah yang mana pak syamsul arifin berusaha membangkitkan perasaan tersebut dengan cara di uthb

    rasakan2, rasakanlah panasnya neraka, rasakan nanah yang dipaksakan untuk diminumkan dll yang diucapkan pk syamsul ketika UTHB SeMuA berlandaskan dari makna al-quran dan hadist, saya tahu persis hal tersebut, karena aku tahu bahasa arab, saya mengerti sebagian makna alquran dan hadis secara bahasa…….

    jadi saya harab saudara hati2 dalam berkomentar atau mengkritik, karena ditakutkan hal yang dicelah tersebut besasal dari kalimat yang hak( AL-QURAN n al hadist), dan apa jadinya jika hal tersebut benar!!!!!

    dan diucapkan bukanlah berlebih-lebihan. mungkin perasaan anda meraskan hal tersebut berlebihan, namu sekali lagi, apakah perasaan anda tersebut terstandari oleh syara’ atau tidak???
    jika ya… dalilnya mana??? jika tidak, memang kita harus hati2 karena anda dan saya manusia biasa yang harus saling menasehati satu sam lainnya

  • Assalamualaikum,

    Saya peserta UTHB bulan Desember 2011 di Jakarta.

    Secara keseluruhan, saya lihat UTHB cukup bagus, ada manfaatnya dan bisa memberikan motivasi.

    Namun, terus terang saya juga setuju dengan kritikan penulis, karena saya pribadi juga kaget ketika mendengar musik “triping/diskotik” yang digunakan UTBH sebelum acara mulai, atau diantara jeda sesi. Saya juga bertanya pada diri sendiri, “Kok, malah diajak triping sich?” Menurut pendapat saya, niat para panitia mungkin untuk menghidupkan suasana agar lebih ceria dan semangat, tapi sayangnya menggunakan musik yang lazim digunakan di pub-pub. Maaf, tidak semua musik yang diputar di UTHB seperti musik pub, banyak juga musik lain atau nasyeed. Saya harap Pak Samsul dan para panitia untuk mengubah musik-musik tersebut, karena terus terang musiknya itu ibarat, kerikil di dalam sepatu.

    Oh ya penggunaan istilah AHLI SORGA mungkin perlu diklarifikasi, apakah itu hanya KEPENDEKAN dari Add values, High performance, Learn, grow and fun, Integrity and commitment, dlll atau benar-benar makna dari kata AHLI SORGA sesuai istilah Islam, mungkin Pak Samsul bisa klarifikasi.

  • Ni yg punya blog cuma dengerin setengah2 x ya ??? Gini Aja mas… Dari pada berdebat yg kagak putus2.. Mending mas ikutan HBHB (hidup berkah hidup berlimpah) .. Nanti anda baru mengerti kekurangan anda…. Klo UTHB itu kelas dasar atau hanya pengenalan… Jadi klo hanya di UTHB memang anda bisa berkomentar,,, karena yg diajarkan/di ingatkan hanya setengah… Apalagi anda juga mendengarnya juga setengah2.. Anda tau pecandu rokok ???? Susah bukan untuk meninggalkan rokok ? Klo seandainya anda merokok, Dan anda tidak mau merokok lagi.. Pasti anda Akan bilang “ingin berhenti merokok” apakah sekedar ingin ??? Klo di UTHB anda Akan di berikan motivasi untuk berhenti merokok..cukup sekedar motivasi ? Pasti butuh praktek bukan?. Ikut HBHB Saat itu juga anda Akan langsung membuang bungkus rokok anda…
    Jingkrak2 ? Ya saya Setuju dengan anda… Tapi apakah anda tau manusia Susah untuk mencerna energy positif… Dengan jingkrak2 Serta panduan senam,,, itu membuka energy positif anda.. Agar anda tidak Mendengarkan setengah2… Anda ikut program UTHB bukan ? Anda tau tata tertib Nya ?anda ingat ? Harus 100% …. Betul? Bagaimana klo ingin 100% klo anda mengantuk ?

    Nah… Saran saya ikut lah program HBHB … Anda Akan tau apa yg kurang Dari anda selama ini

    Asik ato asik ????

    Salam,,. Semoga anda ahli sorga…..

  • Assalamualaikum,
    maaf sebelumnya, perasaan pa Samsul Arifin & team g prnh bilang kalo dia ust. yang saya tau 1 1 nya ust. disana hanya ibu ustzh. Umi Kultum g da yang lain…

    kalo masalah Qur’an dan Hadist saya no comment karena saya bukan ahlinya krn saya masih dalam tahap belajar…

    kalo masalah musik saat akan jeda atau akan mulai emangnya Ost. Madagaskar musik “triping/diskotik” y?

    ne daftar lagu yg di pake di UTHB dari awal sampe akhir…
    Al itirof, Alhamdulillah “opik & Amanda”, Astagfirullah, Rinduku, Bunda, Cahaya,Andai aku bisa & ketika tangan dan kaki berkata “Crisye”, Damba cinta Mu, Dengan NafasMu, Damai BersamaMu, Dengan Menyebut Nama Allah, Harapan itu masih ada,ibu, intifada-senam, Allah cinta-MendambaMu-Pewaris Surga “opik”, Aku ada Karena Kau Ada “radja”, Senyum “Raihan”, Teman sejati, tinta Ulama, Andai Aku Tahu, Selamatkan indonesia, bangkitlah mujahid… perasaan g da yang buat diskotik “entah krn saya tidak paham musik jg”

    tp alhamdulillah setelah saya mengikuti program UTHB ini banyak hal positif yang saya dapet,, contohnya kcl saya jadi tidak pernah menunda-nunda apa yang akan saya kerjakan,,
    sebelum saya ikut UTHB saya selalu menunda-nunda ketika saya berniat menggunakan jilbab, mangerjakan tugas, atau hal lain nya sudah saya kerjakan dg bersegera. dan sebelumnya nilai2 saya anjlok tp dengan mengikuti UTHB dan maenjalankan program yang ada di buku 27 jurus jitu meraih impian dan Hidup berkah lifestyle, yang didalamnya di isi oleh kita sendiri, skrg saya sudah berjilbab, tugas pun segera saya kerjakan, bahkan nilai saya pun g da yang di bawah 80.. bahkan dapet 100..

    karena saat saya mengikuti UTHB sesuai permintaan saya membawa gelas kosong, bukan gelas yang penuh dg air atau bahkan di tutup rapat.. dan dengan fokus 100%..

    Wassalam.

  • Aslm. Saya baru mengikuti uthb 83 Yogya beberapa saat lalu, secara gratis karena menggantikan teman. Kalau menurut saya jangankan uthb yang bayarnya sekian juta, nyamuk yang beratnya tak sampai 1 gram saja ada manfaatnya. Jadi kalau kita sudah bayar trus tidak bisa memperoleh manfaat uthb, ya kebangeten banget. Kalau saya sendiri memang tidak punya budget untuk ikut training semacam itu. Tapi beberapa kali karena ditawari teman saya bisa ikut secara gratis, seperti training ust nasrullah, uthb dll. Sepertinya semua mempunyai konten yang sama. Dan konten itu juga ternyata bisa kita temukan sehari-hari kalau saja kita mau sedikit lebih merenungi dan perhatian terhadap literatur yang kita baca. Semua konten itu bisa kita temui di Terjemah Al Qur’an, di Kitab-kitab hadits standar, bahkan dikhotbah-khotbah Jum,at, juga buku-buku self help populer mulai jamannya dale carnegie sampai stephen covey. Bagi saya pribadi, cukup rugi kita kalau harus mengeluarkan uang sekian juta dulu, baru kita bisa memahami apa-apa yang selama ini juga telah sering kita baca. Tapi memang ada beberapa tipe orang yang harus mengeluarkan sejumlah uang dulu baru minat belajarnya timbul. Saya sendiri bersama beberapa teman beberapa tahun terakhir ini mencoba membuat beberapa training wira usaha untuk kelas umum dan mahasiswa middle-low, dengan kontribusi gratis. Karena banyak juga umat kita yang tidak mampu bahkan jika hanya bayar 50 ribu sekalipun. Semoga para alumnus uthb juga tergerak untuk membagikan ilmunya kepada siapapun secara gratis dan bersunguh-sungguh, lebih baik memberi kail daripada ikan.
    Mohon maaf jika ada kesalahan.
    Waslm.

  • Assalamualaikum

    Saya dapati buletin yg akan menampilkan samsul arifin ( edisi pertama ditulis Dinar coach) terbitan selanjutnya dinar coach dihilangkan, mungkin strategi mereka (HTI) yg jelas samsul arifin afiliasi ke HTI ketika UTHB hampir seluruhnya Kru HTI sekarang untuk Konfrensi Tokoh Ummat dalam rangka Rajab seperti tahun lalu tema Konfrensi Rajab. Alumni UTHB apalagi yang mengikuti HBHB,The Best, Commiter dsb selalu akan dikirimi SMS pengajian HTI, bagi yg tidak ikut akan dicuekin malah kita sudah bayar mahal karena tidak ikut komonitas HTI tidak akan dibantu mereka, lebih baik TDW walaupun non muslim tapi cukup islami & tidak mengotak-kotakan, Kepada Samsul Arifin lebih baik anda deklarasikan diri anda seorang HTI mungkin UTHB akan lebih maju & jangan diskriminasi dengan jamaah diluar HTI

  • Assalaamu ‘alaikum, saya juga alumni UTHB awal di semarang, bahwa benar dan salah tidak bisa dilihat dari segi hasil atau manfaatnya, saya sepakat dengan penulis. seperti halnya bunga bank, bagi penambung menabung di bank itu sangat menguntungkan, dimana dana aman juga mendapat margin/bunga, tapi menurut agama bunga itu haram.
    Lalu bagaiaman menurut penulis, dimana ada kaidah usul fikih dimana ibadah itu ada dua macan yaitu ibadah maghdoh dan ibadah ghoiru maghdoh. Dimana menurut usul fiqh ibadah maghdoh adalah semua dilarang kecuali ada perintah, sedangkan ghoiru maghdoh / muamalah semua boleh kecuali ada larangan.
    Lalu menurut penulis
    UTHB itu maghdoh atau ghoiruh maghdoh. ?
    Dengan memposisikan UTHB dengan benar kita akan bisa mencari sisi mana yang salah, sehingga UTHB bisa diperbaiki.
    saya yakin UTHB ada pada ranah ghoiru maghdoh atau muamalah, sekarang tinggal penulis menampilkan dalil2 larangan2 menurut penulis yang perlu disampaikan dengan dalil yang jelas bukan pendapat. sehingga bagi yang awam akan marah. larangan Alloh dan Rosulnya yang dilanggar di UTHB itu apa. biar penulis lainnya mengkaji dan menanyakan pada ustad masing-masing. sukron akhi fillah

    wassalaamu alaikum

  • Ass…

    saya setuju dengan saran ryan, coba ikuti langkah selanjutnya HBHB…terus anda datangi langsung panitia atau fasilitator bahkan pembicara UTHB, diskusi langsung, kritik langsung, saran juga jgn lupa…insya allah ada solusi meskipun tidak tuntas, daripada ghibah tak ada ujung pangkalnya, terus hasil diskusi dipublikasikan..sehingga sy yang awam ini bisa tahu..

    saya adalah pemerhati UTHB, pingin ikutan tapi belum ada kesempatan waktunya..coba jadilah orang yang berani menyampaikan kritik langsung kepada yang bersangkutan, tapi jgn menyebar fitnah sebelum diklarifikasi kepada yang bersangkutan…seperti halnya nabi ibrahim dalam upaya mencari kebenaran…tidak berhenti mengkritik, dan bertanya…

    Wass..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.