Bretton Woods System, korelasi emas, rupiah, dan dolar AS

Bretton Woods System –  :: Mau tidak mau, krisis ekonomi global memang memaksa para investor yang selama ini berinvestasi pada produk-produk portofolio derivatif, melirik emas. Muhaimin Iqbal, penulis buku Dinar Solution, dalam situs dinarworld.com  membeberkan hasil kajiannya  mengenai korelasi emas, rupiah, dan dolar AS selama rentang waktu 40 tahun terakhir (1968-2008).

Bretton Woods System korelasi emas, rupiah, dan dolar AS selama rentang waktu 40 tahun terakhir

Pada  1968, saat  nilai tukar rupiah mencapai  Rp 296 per dolar AS, harga emas berada pada  level Rp 369 per gram.  Sepuluh tahun kemudian (1978), rupiah terdepresiasi menjadi  Rp 442 per dolar AS, dan harga emas menjadi Rp 2,746 per gram.  Berarti,  selama  10 tahun, dolar AS mengalami kenaikan 49% terhadap rupiah, sedangkan  harga emas  naik  645%.

Masih menurut Muhaimin Iqbal,  kenaikan dolar AS  terhadap rupiah yang lebih baik dibanding  kenaikan harga emas hanya sekali terjadi, yakni  pada  1988-1998, itu pun semata-mata  karena anomali satu tahun (krisis 1998). Bahkan dolar AS yang saat ini  berada pada kisaran Rp 11.000 hanya naik 3,663% dibandingkan  40 tahun silam. Bandingkan dengan harga emas yang kini  Rp 266,477 per gram (naik  72,202%).

Antara tiga macam sistem nilai tukar Bretton Woods System

Boleh jadi,  karena itulah,  pada tataran ekonomi dunia kini muncul wacana diberlakukannya kembali Bretton Woods System. Sekadar menyegarkan ingatan,  dalam sistem moneter   dikenal tiga macam sistem nilai tukar, yaitu  fixed exchange rate system (kurs tetap), floating exchange rate system (kurs mengambang), dan pegged exchange rate system (pematokan atau pengaitan  terhadap mata uang lain).

Sistem ini menuntut  nilai suatu mata uang dikaitkan (convertible) terhadap emas (gold exchange standard)

Masa fixed exchange rate system ditandai dengan diberlakukannya Bretton Woods System  pada 1 Maret 1947. Sistem ini menuntut  nilai suatu mata uang dikaitkan (convertible) terhadap emas (gold exchange standard). Sistem tersebut kandas setelah  The Fed  mencetak  dolar melebihi kapasitas emas yang dimilikinya, sampai akhirnya nilai tukar dolar AS jebol.

Menyusul luruhnya kepercayaan masyarakat internasional terhadap dolar AS,  Pemerintah AS  akhirnya membatalkan Bretton Woods System melalui Dekrit Presiden Nixon pada  15 Agustus 1971. Sumber: http://www.tekmira.esdm.go.id/currentissues/?p=1490.

Artikel Lain tentang emas:
Cara Benar Vs Cara salah MErawat Emas

MEngapa emas menjadi tampak kusam?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.