belajar forensic hypnosis | Obat penasaran Aja

belajar forensic hypnosis | anjrahuniversity.com | Pagi ini aku kurang tau, sekedar membuka internet, eh mengarah pada belajar forensic hypnosis. Setelah membaca-baca, aku coba sharekan di sini semoga setelah anda membacanya, anda juga bisa belajar forensic hypnosis, meskipun basic basicnya aja.

belajar forensic hypnosis dari definisinya

Secara keilmuan forensic hypnosis means to investigate with Hypnosis as the main tool. Atau kalau didefinisikan dalam bahasa indonesia menurut pak Adi W Gunawan, hipnotis forensik adalah salah satu cabang ilmu hipnosis yang fokus pada penggalian data/memori (memory retrieval) di pikiran bawah sadar subjek. Forensic hypnosis digunakan dalam penyidikan untuk membantu saksi mata mengingat kembali kejadian dan memberikan gambaran mengenai pelaku atau orang yang dicurigai sebagai pelaku.

Memang, setelah kita belajar forensic hypnosis, kita jadi tahu bahwa tidak semua upaya mengingat kembali suatu kejadian membutuhkan bantuan forensic hypnosis. Forensic hypnosis digunakan apabila semua upaya standar telah dilakukan dan saksi (korban) tetap tidak mampu mengingat kejadian, karena terjadi blocking yang mengakibatkan (selective) amnesia.

belajar forensic hypnosis bukan berarti kita bisa bongkar semua informasi

Satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh hipnoterapis, yang melakukan forensic hypnosis, yaitu ia tidak bisa membuat atau memaksa seorang tersangka untuk mengaku sebagai pelaku kejahatan karena hal ini tidak mungkin bisa dilakukan. Kasus persidangan pertama yang melibatkan forensic hypnosis adalah kasus Cornell vs Superior Court of San Diego di tahun 1959.

forensic hypnosis sekedar membantu Penggalian data atau memory retrieval yang dilakukan dalam sesinya.  forensic hypnosis tidak bertujuan untuk mencari akar masalah namun untuk mendapatkan penjelasan naratif dan deskriptif mengenai kejadian tertentu yang berhubungan dengan penyelidikan yang dilakukan.

belajar forensic hypnosis dalam pencarian akar masalah

Proses melakukan forensic hypnosis mirip, namun berbeda, dengan proses mencari akar masalah dalam hipnoterapi. Dalam hipnoterapi, hipnoterapis membantu klien menemukan akar masalah yang mengakibatkan munculnya simtom umumnya dengan menggunakan teknik affect bridge yang dilanjutkan dengan age regression. Dalam forensic hypnosis hipnoterapis tidak mencari akar masalah namun berusaha menggali data yang ada di pikiran bawah sadar subjek dengan menggunakan age regression ke spesific event, dalam hal ini ke segmen memori yang menyimpan data kejadian. Sumber lengkap jika anda serius mau belajar forensic hypnosis di webnya pak adiwgunawan dot com.

 

Siapa Yang Boleh Melakukan Forensic Hypnosis?

Jelas bukan sembarangan orang yang boleh melakukan forensic hypnosis dan bukan pula yang asal sudah belajar forensic hypnosis boleh melakukannya. Secara ketentuan hipnotis forensik mustinya dilakukan oleh dua pihak yang bekerja sama yaitu hipnoterapis dan penyidik. Hipnoterapis TIDAK BOLEH mengambil peran sebagai penyidik, demikian juga penyidik TIDAK BOLEH berperan sebagai hipnoterapis. Jika kedua peran ini dilakukan hanya oleh satu orang maka tekanan untuk memecahkan kasus yang sedang disidik akan menjadi masalah serius yang mengganggu jalan dan netralitas forensic hypnosis.

 

Penyidik yang melakuan investigasi sebaiknya juga belajar hypnosis dan hipnoterapi agar dapat mengajukan pertanyaan dengan pilihan kata, tekanan suara, tempo, dan intensitas emosi yang stabil. Sinergi antara hipnoterapis dan penyidik maka tugas utama hipnoterapis adalah membawa subjek masuk ke kondisi hipnosis yang dibutuhkan untuk forensic hypnosis dan selanjutnya penyidik yang melakukan investigasi.  Hipnoterapis yang melakukan hipnosis harus seorang praktisi yang benar-benar diakui kepakarannya, status yang jelas, mempunyai reputasi yang sangat baik dengan kredibilitas dan integritas yang tinggi, independen, dan sama sekali tidak ada hubungan baik personal maupun profesional dengan penyidik, penuntut, korban, atau pelaku kejahatan.

 

Untuk memastikan kualifikasi dan kecakapan hipnoterapis maka perlu diselidiki dari mana ia belajar forensic hypnosis, apa mendapatkan sertifikasi sebagai hipnoterapis, apa nama lembaga tempat ia belajar hypnosis, sudah berapa lama ia praktik sebagai hipnoterapis, apakah ia hipnoterapis aktif, kasus apa saja yang telah ia tangani, teknik terapi apa yang biasa ia gunakan, dan apakah ia memiliki sertifikasi untuk melakukan forensic hypnosis?

 

Idealnya penyidik yang melakukan investigasi hanya tahu sedikit atau sama sekali tidak tahu mengenai kasus yang sedang dalam penyidikan. Hal ini bertujuan agar netralitas investigasi tetap terjaga dengan baik dan penyidik tidak mengajukan pertanyaan yang bersifat leading.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.